TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mengkhususkan skema penyaluran kredit untuk pengadaan mobil listrik. Ini menjadi bagian dari upaya merealisasikan komitmen mendukung target pengurangan emisi karbon pada 2030 dan nol emisi karbon pada 2060.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan untuk merealisasikan penyaluran kredit mobil listrik itu atau electric vehicle, pihaknya telah menggandeng dua perusahaan anak, yaitu PT Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri Utama Finance.
"Bank Mandiri terus mengadakan program-program di anak perusahaan kami tentunya untuk otomotif financing. Ini yang tentunya akan menciptakan electric vehicle ecosystem," kata dia dalam acara Mandiri Sustainability Forum 2022, Rabu, 2 November 2022.
Darmawan mengatakan sejauh ini, anak perusahaan Bank Mandiri itu telah menyalurkan kredit pembelian mobil listrik senilai Rp 58 miliar dengan total kendaraan sebanyak 218 unit. Data ini, kata dia, sampai dengan pencatatan pada Juni 2022.
"Ke depan memang kita melihat akselerasi transisi energi juga akan menjadi satu potensi bagi Bank Mandiri, khususnya di konsumer segmen untuk pengadaan atau pembiayaan electric vehicle," ucap Darmawan.
Selain berkaitan dengan mobil listrik sendiri, Bank Mandiri, menurut Darmawan, juga telah bekerja sama dengan 3 bank daerah untuk pembiayaan sindikasi smelter baterai untuk mobil listrik. Nilainya sekitar Rp 3,98 triliun.
Di luar segmen itu, Darmawan berujar secara keseluruhan hingga kuartal III - 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 221,1 triliun atau sebesar 24,3 persen dari portofolio pembiayaan secara total.
"Di mana untuk pembiayaan hijau atau green financing mencapai Rp 101 triliun atau 11,1 persen dari portofolio perkreditan pembiayaan," ujar dia.
Darmawan memastikan Bank Mandiri akan turut berkontribusi aktif dalam mendukung besarnya kebutuhan pembiayaan hijau di Indonesia. Dia mengatakan, dari total kebutuhan dana itu sebesar US$ 281 miliar, Bank Mandiri telah menargetkan berkontribusi konsisten sebesar 21-23 persennya.
"Pembiayaan hijau Indonesia kami perkirakan mencapai US$ 281 miliar. Terkait kebutuhan tersebut Bank Mandiri menargetkan untuk secara konsisten berkontribusi sekitar 21-23 persen terhadap porsi pembiayaan hijau nasional," kata Darmawan.
Baca Juga: Terkini Bisnis: Gibran Batalkan Rencana Mobil Dinas Listrik, Waspadai Isu Resesi Global
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini