Apalagi, kata dia, di daerah luar Jawa sering terjadi antrean untuk mendapatkan bahan bakar minyak menyebabkan kendaraan ekspedisi tak bisa berjalan. "Di daerah, truk nunggu BBM bisa sampai tiga hari. Pengusaha tiga hari dihitung sebagai hari bisnis.
Selain pelaku UKM, konsumen Shipper juga bidang usaha lain yang membutuhkan gudang. Shipper bekerja sama dengan market place dan jasa ekspedisi sehingga UKM tinggal menyediakan produk saja. Urusan pengemasan, penyimpanan, dan pengiriman dikerjakan Shipper bersama vendor.
Adapun Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pun yakin pemerintah dapat menjadikan resesi 2023 sebagai peluang ekspor, khususnya untuk produk-produk UMKM. Ia menyatakan kementeriannya akan menyasar pasar ekspor yang sebelumnya kurang terjamah oleh pemerintah Indonesia, seperti Asia Selatan, Asia Tengah, Eropa Timur, hingga Timur Tengah.
Zulkifli yakin strategi itu bisa berhasil lantaran negara di kawasan tersebut dinilai kuat menghadapi krisis global, misalnya Timur Tengah yang memiliki kekuatan di bidang energi.
Ia juga memprediksi sektor tekstil dan kuliner merupakan yang paling berpeluang untuk berkembang pada masa resesi 2023. Ia bahkan optimis langkah tersebut dapat membuat target Indonesia menjadi negara maju pada 2045 dapat tercapai.
"Jadi kita punya potensi produk, gimana kitanya saja yang mengembangkan dan pemerintah yang membantu. Visi 2045 kita ingin menjadi negara maju," kata pria yang akrab disapa Zulhas tersebut.
Sandiaga menilai belum semua pelaku UMKM mendapat perhatian dan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. Oleh karena itu, ujar dia pemberdayaan dan pendampingan serta konsolidasi pelaku UMKM sangat diperlukan untuk menjaga produktivitasnya di tengah kelesuan ekonomi global.
Pemberdayaan yang disasar, kata Sandiaga, merujuk pada digitalisasi pelaku UMKM itu."Kami menargetkan 30 juta UMKM yang akan bertransformasi ke ekosistem digital pada tahun 2024 nanti, semua diarahkan ke ekonomi digital," kata Sandiaga.
RIANI SANUSI PUTRI | JAMAL ABDUN NASHR | PRIBADI WICAKSONO
Baca juga: Terpopuler Bisnis: 3 Sektor Usaha Tahan Resesi hingga Profil Dirut Baru MRT Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.