TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kian menguat pada perdagangan sore hari ini, Kamis, 22 September 2022. Indeks melejit usai Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan yakni BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) .
Sebelumnya, IHSG di awal perdagangan sempat anjlok setelah adanya keputusan The Fed tadi malam yang mengerek suku bunga 75 basis poin. Setelah itu pelaku pasar lalu menanti keputusan Bank Indonesia soal suku bunga pada siang ini pukul 14.00 WIB.
Pada pukul 14,30 WIB, beberapa saat setelah BI mengumumkan kenaikan suku bunga acuan, IHSG langsung naik 0,3 persen atau 21,21 poin menjadi 7.209,53. Adapun sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 7.127,46-7.225,55.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI7DDR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.
"Berdasarkan asesmen terkini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21 dan 22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen,"kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kami, 22 September 2022.
Baca Juga:
Sejalan dengan keputusan tersebut, BI menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 50 basis poin menjadi 3,5 persen dan suku bunga Lending Facility menjadi 5,0 persen.
Adapun Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menyebutkan ada kekhawatiran pasar soal The Fed yang akan menaikkan kembali suku bunga sekitar 125 bps atau 1,25 persen di dua pertemuan The Fed hingga akhir tahun 2022.
Selain itu ada prediksi The Fed bakal menaikkan suku bunga terus berlanjut hingga 4,6 persen pada 2023. Hal-hal tersebut turut memicu banyak aksi jual di Wall Street yang pada akhirnya membuat Indeks DJIA terjun bebas di hari kedua sebesar 1,7 persen.
Walhasil, dalam 2 hari perdagangan saja DJIA turun sebesar 2,71 persen. Tak hanya itu, indeks EIDO juga terpantau menurun sebesar 0,29 persen. Ditambah lagi harga beberapa komoditas seperti minyak mentah terpantau melemah sebesar 1,35 persen, nikel turun 0,55 persen pada perdagangan kemarin.
Kembali terpuruknya nilai tukar rupiah dan menembus level Rp15.000 per dolar AS juga jadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia pada hari ini. Edwin juga mengatakan bahwa pelaku pasar juga tengah menunggu respon Bank Indonesia apakah akan kembali menaikkan suku bunga acuan (7DRR) sebesar 25 bps.
BISNIS
Baca: Sri Mulyani Beberkan 3 Prestasi Indonesia: Sangat Baik Tangani Covid-19, PDB, dan APBN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini