TEMPO.CO, Jakarta - Shopee melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap sejumlah karyawannya. Berdasarkan informasi yang diterima Tempo dari sumber internal, sebanyak 3 persen dari total karyawan Shopee Indonesia terimbas pemangkasan tersebut.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira memastikan operasi bisnis dan layanan perusahaan kepada seluruh pembeli, penjual, dan mitra masih berjalan normal.
Baca Juga:
"Melayani jutaan pembeli dan penjual termasuk UMKM dan pengusaha lokal di 514 kota dan kabupaten se-Indonesia, kehadiran Shopee telah memberikan peluang bagi banyak pelaku usaha untuk bertumbuh," ujar Radynal melalui keterangan tertulis pada Senin, 19 September 2022.
Shopee Indonesia berjanji akan memberikan dukungan bagi karyawan yang terkena PHK. Karyawan yang terdampak pemangkasan, kata Radynal, akan mendapatkan pesangon sesuai dengan ketentuan perundang-undangan ditambah satu bulan gaji.
Proses pemberian pesangon akan dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah. Karyawan yang terkena PHK massal Shopee juga masih dapat menggunakan fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhir tahun beserta seluruh manfaatnya.
“Pencapaian Shopee selama ini tidak lepas dari kerja keras dan komitmen dari Shopee Team. Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi seluruh Shopee Team sejauh ini,” ucapnya.
Radynal melanjutkan, perusahaan e-commerce asal Singapura itu mengambil langkah PHK lantaran terdesak oleh kondisi ekonomi global. Situasi kini, menurutnya, menuntut perusahaan cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa lebih efisien.
Ia menilai pemutusan karyawan adalah langkah efisiensi dan sejalan dengan fokus startup untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan. Dua nilai tersebut, tuturnya, merupakan komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Adapun Sea Grup, yang merupakan induk perusahaan Shopee, mencatat kenaikan pendapatan pada kuartal II 2022 sebesar 29 persen secara year on year (yoy). Berdasarkan laporan keuangan milik Sea Group di laman resminya, pendapatan perusahaan pada kuartal dua 2022 mencapai US$ 2,94 miliar.
Pertumbuhan perusahaan yang juga membawahi perusahaan SeaMoney dan Garena itu ditopang pendapatan Shopee yang naik 51 persen yoy atau menjadi US$ 1,75 miliar. Angka tersebut merupakan kenaikan dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,16 miliar. Namun, hingga kuartal dua 2022, Sea Grup masih membukukan rugi sebesar US$ 931,2 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar UPHK Pegawai, Shopee Indonesia: Kondisi Ekonomi Global Menuntut Evaluasi Prioritas BisnisS$ 433,7 miliar.
Radynal berujar, Shopee Indonesia kini akan berfokus terhadap pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan. Shopee juga ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaannya stabil pada situasi ekonomi saat ini.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: PHK Pegawai, Shopee Indonesia: Kondisi Ekonomi Global Menuntut Evaluasi Prioritas Bisnis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini