Lebih jauh Basuki mengatakan, dalam pembangunan jalan tol, khususnya di Bali sebagai destinasi wisata dunia, harus memperhatikan kualitas dan estetika. Dengan begitu, Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi akan mengacu pada dua standar itu.
"Sebagai wisata dunia, Bali harus menunjukkan kalau kita bisa membangun jalan tol dengan kualitas terbaik. Tidak hanya struktur-struktur jalan saja. Juga, kualitas dan estetikanya, tanpa mengurangi kecepatan kerjanya,” ujar Basuki.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit menambahkan bahwa Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini nantinya akan dilengkapi pula dengan sistem pembayaran tol nir sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Dengan begitu, transaksi tidak dilakukan melalui gerbang tol, tetapi melalui teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS) yang terintegrasi melalui aplikasi smartphone dan terbaca melalui satelit.
“Rencananya di jalan tol ini sudah diterapkan sistem baru. Jadi kalau nantinya ada gerbang tol, maka hanya sebagai penanda saja. Bukan untuk melakukan fungsi transaksi,” ujar Danang.
Kementerian PUPR menargetkan keberadaan tol ini akan menjadi solusi permasalahan kemacetan ruas arteri nasional, dan mempersingkat waktu perjalanan menuju Denpasar yang awalnya bisa sekitar 5-7 jam dapat menjadi sekitar 1,5-2 jam saja.
Baca: Tarif Ojol Seluruh Aplikator Naik Tengah Malam Ini, Menhub: Sudah Kita Bahas Bersama
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.