Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 28 April 2022. Tercatat, 317 saham menguat, 200 saham melemah dan 163 saham bergerak stagnan pada akhir sesi I perdagangan. Tempo/Tony Hartawan
- PT Cowell Development Tbk (COWL)
PT Cowell Development merupakan salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan properti kelas menengah atas. Melansir laman cowelldev.com, saat awal berdiri pada 25 Maret 1981 perusahaan ini bernama PT Internusa Artacipta.
Saat ini, portofolio dari PT Cowell Development terdiri dari lima properti residensial, yaitu Melati Mas Residence, Serpong Park, Serpong Terrace, Laverde, dan Borneo Paradiso, serta gedung bertingkat seperti Westmark, The Oasis, dan Lexington Residence.
Efek dari pengembang properti ini telah disuspensi selama 18 bulan dan masa suspensi telah mencapai 24 bulan pada 13 Juli 2022.
- PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)
Mengutip gtb.co.id, PT Garda Tujuh Buana didirikan pada 1996, menangani pemrosesan pertambangan batubara dan operasi logistik secara terintegrasi di bidang usaha pertambangan, konstruksi pertambangan, pemasaran dan perdagangan batubara.
Dilansir dari Bisnis.com, saham PT Garda Tujuh Buana telah disuspensi di seluruh bursa efek selama 18 bulan dan masa suspensinya telah mencapai 24 bulan pada 14 Juli 2022.
- PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM)
PT Dua Putra Utama Makmur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perikanan yang memproduksi makanan laut dengan kualitas terbaik. Melansir laman duaputra.co.id, perusahaan ini didirikan pada 9 Mei 2021 yang telah berkembang hingga ke Tiongkok, Korea Selatan, Thailand, Jepang, dan Singapura.
Emiten ini telah disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia pada 16 Januari 2022 yang akan disuspensi selama 6 bulan.
- PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA)
Dilansir dari laman buvagroup.com, PT Bukit Uluwatu Villa didirikan pada 2000 yang ditujukan sebagai pengembang terkemuka di Indonesia yang berfokus pada hotel dan resor ramah lingkungan.
Saham perusahaan yang terancam delisting ini telah disuspensi selama 6 bulan dengan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 16 Juli 2023.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga: Tentang Listing, Delisting, dan Relisting di Bursa Saham