"Kalau untuk yang umur 40-30 tahun masih bisa, lah. Tapi kalau untuk ibu-ibu berusia 59 tahun ke atas mungkin gaptek ya, biasanya langsung beli ke sini. Tapi tetap Lebih banyak yang beli online," tuturnya.
Keluhan Afrizal hanya satu yaitu soal besaran biasa administrasi dari perusahaan aplikasi. Ia mengaku dikenakan potongan hingga 10 persen, namun besarannya bertambah seiring promo yang ia ikuti dari aplikasi itu.
Saat ini, ia terkena potongan biaya administrasi 16 persen. Tetapi besaran biaya administrasi ini berbeda-beda bagi tiap pedagang. "Enggak sama. Ada yang 5 persen, ikut promo jadi 10 persen. Kenapa ya enggak disamaratakan?" ujarnya.
Menurut Afrizal, pembelian melalui aplikasi melonjak karena konsumen tertarik pada promo yang ditawarkan pihak aplikasi. Meski pedagang menetapkan harga bahan pokok di aplikasi lebih tinggi, promo yang ada seperti gratis ongkir, potongan harga, membuat konsumen lebih memilih memesan lewat platform digital ketimbang beli langsung di pasar.
Adapun Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pihaknya memang sedang bekerja sama dengan sejumlah platform digital untuk mempermudah proses transaksi antara pedagang pasar dengan konsumen. Sebab, tidak bisa dipungkiri plaform digital kini sudah menjadi hal penting untuk mempertemukan penjual dan pembeli dengan lebih mudah dan efisien.
Bila pasar sudah berkembang di kota kota besar, biasanya masyarakat malas berkunjung, sehingga perlu dipikirkan bagimana caranya menggunakan platform secara online agar tidak merugi. "Nggak ada yang dateng pasar sepi. Nah ada solusinya yaitu melalui platform digital," kata dia.
Kemendag, kata Zulhas, akan bekerja sama dengan lebih banyak platform digital. Saat ini, Kemendag baru bekerja sama dengan Tokopedia dan Grab Indonesia.
Ia menargetkan akan ada 1.000 pasar di seluruh Indonesia yang masuk ke platform digital. Bahkan ia meyakini jumlahnya bisa sampai satu juta pasar yang bekerja sama dengan perusahaan plaform digital.
Harapnya, kata Zulhas, kerja sama dengan platform digital akan mendorong kenaikan omzet pedagang pasar. Kalo pedagang pasar bisa mengikuti Grab Mart, ke depan pedagang bisa saja berkembang menjadi pelaku ekspor. "Nanti orang Malaysia akan lihat. Kalau misalnya jual pakaian muslim, kan Timur Tengah akan lihat, Afrika akan lihat, kita ini punya potensi," ujar Zulkifli Hasan.
Baca: Jokowi Bandingkan Harga Beras RI Rp 10 Ribuan dengan 4 Negara: Ini Harus Kita Pertahankan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.