Sejumlah skenario itu berkaitan dengan penerapan teknologi I/EOR, Chemical EOR, pengembangan low quality reservoir (LQR) atau Telisa. Skenario hingga eksplorasi konvensional dan nonkonvensional disiapkan untuk menemukan cadangan minyak mentah baru di salah satu blok tertua di dalam negeri tersebut.
“Dalam satu tahun ini kita berhasil membuat rencana jangka panjang semua potensi yang ada kita gabungkan itu fase yang berbeda-beda untuk melihat mana yang bisa jadi potensi peningkatan produksi," kata Jafee.
Ia menjelaskan teknologi I/EOR itu bakal diterapkan di North Duri Area-14, Rantaubais, Kulin, Duri Ring dan D240. Selain itu, PHR juga tengah mendorong penerapan Chemical EOR yang belakangan masih tahap penyelesaian POD untuk kawasan Minas tahap satu.
Rencanannya, penerapan Chemical EOR itu akan dilakukan tahun depan untuk mendorong produksi sumur eksisting di blok itu. “Kemudian yang sudah kita mulai pengembangan LQR atau Telisa di sini butuh teknologi khusus, tapi terus kita kembangkan karena kita lihat ada potensi yang besar."
Setelah hampir 50 tahun dikelola Chevron, Blok Rokan diserahkan kepada Pertamina pada 2021 lalu. Pemerintah tidak memperpanjang kontrak PT CPI dan memberikan hak pengelolaan ladang minyak itu kepada Pertamina.
Dari sisi komersial, Pertamina dalam proposalnya mencantumkan signature bonus sebesar US$ 784 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun, komitmen kerja pasti sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dan potensi pendapatan negara selama 20 tahun ke depan sebesar US$ 57 miliar atau sekitar Rp 825 triliun.
Setelah 100 persen pengelolaan dipegang oleh Pertamina, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM, maka 1 persen akan menjadi participating interest (PI) Pemerintah Daerah melalui Badan Usaha Daerah (BUMD) yang ditunjuk.
Blok Rokan adalah ladang minyak dengan cadangan paling besar yang pernah ditemukan di Indonesia. Kini blok migas tersebut menyumbang 26 persen dari total produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan di mana tiga lapangan di antaranya berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Cadangan minyak yang dimiliki Blok Rokan mencapai 500 juta hingga 1,5 miliar barel oil equivalent tanpa Enhance Oil Recovery atau EOR.
BISNIS
Baca: Setahun Ambil Alih Blok Rokan dari Chevron, Pertamina Mengebor 376 Sumur Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.