TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2 persen hingga akhir 2022. Keyakinan itu berangkat dari sejumlah indikator yang membaik.
"Pemerintah optimistis pertumbuhan (ekonomi) tetap di 5,2 persen, bisa dicapai untuk full year year on year," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan virtual pada Jumat, 5 Juli 2022.
Airlangga juga optimistis pertumbuhan ekonomi untuk sisa kuartal tahun ini mampu melaju di atas 5 persen. "Karena kita untuk mendapatkan 5,2 persen, di kuartal III dan IV itu harus di atas 5 persen," ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar ini melihat bahwa ke depan, tren harga komoditas akan melandai. Artinya, dari segi suplai dan permintaan, tidak terlihat ada perubahan harga yang mendasar sehingga Indonesia masih bisa memanfaatkan booming komoditas.
Di tengah gejolak ekonomi global, Airlangga mengatakan pemerintah pun masih memiliki cadangan anggaran lantaran belanja selama kuartal II rendah. Dia menyebut pemerintah masih bisa mendorong belanja sampai akhir tahun.
"Kita alihkan di kuartal III maupun kuartal IV. Memang tentu kita lihat dari siklus anggaran biasanya di kuartal III dan kuartal IV lebih besar dari kuartal I dan kuartal II, relatif biasanya lebih rendah," ujar dia.
Airlangga menuturkan penyerapan belanja pemerintah pada paruh pertama 2022 berbeda dengan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang 2021, kata dia, pemerintah menggelontorkan dana perlindungan sosial. Penyalurannya kepada penerima bansos digenjot pada kuartal II.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia tumbuh 5,44 persen secara tahunan pada triwulan II 2022. Persentase pertumbuhan itu didapat dari kenaikan nilai produk domestik bruto atas dasar harga berlaku (PDB ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK) Indonesia.
“Bila dibandingkan triwulan II 2021 atau secara year on year, tumbuh sebesar 5,44 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono.
Dia menuturkan nilai PDB ADHB mencapai Rp 4.919,9 triliun dan PDB ADHK sebesar Rp 2.923,7 triliun pada triwulan II 2022. Sedangkan nilai PDB ADHB pada kuartal II tahun lalu sebesar Rp 2.772,9 triliun dan PDB ADHB Rp 4.176,4 triliun.
Dengan demikian, pertumbuhan Indonesia pada triwulan II 2022 bila dibandingkan triwulan I 2022 atau Q to Q tumbuh sebesar 3,72 persen. Adapun secara komulatif, ketimbang semester I 2021 atau C to C, ekonomi tumbuh 5,23 persen.
"Tren pertumbuhan ekonomi secara year on year ini meningkat secara persisten. Ini terus berlanjut makin meningkat," ujarnya.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Ekonomi Kuartal II 2022; Bali dan Nusa Tenggara Tumbuh Paling Lambat, Maluku Papua Tertinggi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.