Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Heran Harga TBS Sawit Masih Rendah Usai Pungutan Ekspor CPO Dihapus

image-gnews
Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) Gulat Manurung mengatakan harga tender crude palm oil atau CPO di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) naik menjadi Rp 10.103 per kilogram. Namun, kenaikan itu dianggap masih belum signifikan dan tak membuat harga tandan buah segar atau TBS sawit terdongkrak.

"Beban sudah dikurangi, tapi harga CPO tender KPBN masih segitu-segitu juga," ucapnya kepada Tempo, Senin, 1 Agustus 2022. 

Gulat mengatakan saat ini perusahaan seharusnya menikmati kenaikan harga CPO lantaran berhentinya kebijakan flush out (FO) per 31 Juli dan penghapusan pungutan ekspor. Sebelum pemerintah menghapus sementara pungutan ekspor sawit, harga CPO tender di KPBN tercatat Rp 9.000 per kilogram. 

Menurut perhitungan Gulat, setelah pungutan ekspor dihapus dan beban FO sebesar US$ 200 tak lagi berlaku, harga CPO semestinya naik Rp 6 ribu per kilogram atau menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Dengan demikian, harga TBS petani bisa terangkat menjadi Rp 3.000 per kilogram. 

Gulat mengimbuhkan, saat ini tidak ada lagi alasan pabrik membeli TBS sawit di tingkat petani dengan harga murah. Ia mencontohkan acuan harga CPO Roterdam yang besarannya pada Senin, 1 Agustus 2022, US$ 1.100 per ton. Dari perhitungan itu, seharusnya harga TBS petani naik menjadi sekitar Rp 2.500 per kilogram. 

"Entah apa lagi alasan PKS (pabrik kelapa sawit) dan eksportir tetap membeli murah TBS kami," ujar Gulat. 

Gulat pun berharap KPBN mematok harga CPO dengan mengacu pada standar Kementerian Perdagangan. Dia tak ingin perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itu mematok harga sendiri yang berimbas pada jatuhnya harga TBS sawit. "KPBN jangan sok sendiri membuat harga," kata dia. 

Sebelumnya, petani mencatat harga TBS sawit tak terlampau mengalami perbaikan, khususnya di tingkat petani swadaya. Kenaikan itu masih di bawah Rp 100 per kilogram. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gulat menduga ada akal-akalan pengusaha atau pabrik kelapa sawit yang mengatur agar harga TBS sawit tetap rendah. Untuk mengantisipasinya, Apkasindo berinisiatif untuk memonitor sejumlah pabrik kelapa sawit yang tersebar di 146 kabupaten/kota dari 22 provinsi perwakilan asosiasi. 

"Kita mau lihat antara fakta dengan alasan-alasan yang selalu ditebar oleh PKS dan eksportir," tuturnya. Berdasarkan hasil monitor itu, Apkasindo menemukan pabrik tetap menjual CPO ke refinary dengan harga murah sesuai dengan tender KPBN. 

Lantaran CPO dari pabrik dibeli dengan murah, pengusaha pun melampiaskannya ke harga TBS sawit petani dengan alasan ekspor belum lancar lantaran kewajiban pemenuhan dalam negeri atau DMO. "Tentu ini menjadi keheranan buat kami dan kami petani seperti terkena bola terus," ucapnya.

RIANI SANUSI PUTRI 

Baca juga: Sri Mulyani: Rupiah Melemah 4,55 Persen, tapi Lebih Baik dari Malaysia dan Thailand

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

10 hari lalu

Sunarno, 49 tahun, menurunkan tandan buah segar kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Kini, pemerintah melarang ekspor untuk semua produk crude palm oil, red palm oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil. REUTERS/Willy Kurniawan
Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

Gapki mencatat total ekspor olahan sawit di September mengalami kenaikan sebesar 29,9 persen menjadi 2.693 ribu ton dari 2.073 ribu ton di Agustus.


Moeldoko Beberkan Penyebab Hilirisasi Kelapa Sawit Masih 20 Persen dari Potensinya

15 hari lalu

Lahan sawit milik PT Perkebunan Sinar Mas 5 (PSM 5) di kawasan Libo, Kecamatan Kandis, Siak, Riau. TEMPO/YOHANES PASKALIS PAE DAL
Moeldoko Beberkan Penyebab Hilirisasi Kelapa Sawit Masih 20 Persen dari Potensinya

Ketua Dewan Pembina Apakasindo Moeldoko angkat bicara soal penyebab hilirisasi kelapa sawit saat ini yang masih rendah.


Kementan Beberkan Alasan Rencana Tanam Jagung di Lahan Sawit

17 hari lalu

Masyarakat menanam jagung di lahan milik Perhutani di Desa Cendoro, Dawar Blandong, Mojokerto, Jawa Timur, 12 Desember 2015. ANTARA/Syaiful Arif
Kementan Beberkan Alasan Rencana Tanam Jagung di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian berencana melakukan tumpang sari jagung di lahan kelapa sawit. Apa alasannya?


Kementan Bakal Tanam Jagung di Lahan Sawit, Kejar Target Produksi 1 Juta Ton

17 hari lalu

Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis, 6 Juli 2023. Lumbung pangan tersebut merupakan lahan pertanian percontohan guna memenuhi kebutuhan jagung nasional khususnya di wilayah Indonesia Timur. ANTARA/Sakti Karuru
Kementan Bakal Tanam Jagung di Lahan Sawit, Kejar Target Produksi 1 Juta Ton

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi 1 juta ton jagung dari program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (KESATRIA).


Malaysia Minta Eropa Terapkan Aturan anti-Deforestasi pada Sawit Secara Adil

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengunjungi pasar basah di Kuala Lumpur, Malaysia 8 Juni 2023. Kedua pemimpin negara berkunjung ke Pasar Chow Kit untuk melakukan peninjauan dan minum kopi bersama. REUTERS/Hasnoor Hussain
Malaysia Minta Eropa Terapkan Aturan anti-Deforestasi pada Sawit Secara Adil

Malaysia mendesak Uni Eropa menegakkan Peraturan Bebas-Deforestasi Uni Eropa (EUDR) secara adil pada produsen sawit


Menyiapkan SDM Sawit Melalui Beasiswa

25 hari lalu

Menyiapkan SDM Sawit Melalui Beasiswa

Untuk meningkatkan kualitas SDM, para praktisi dari industri sawit pun diundang untuk menjadi dosen tamu atau praktisi pada mata kuliah tertentu


Punya Potensi Besar, Penelitian Sawit Pantas Dilirik

25 hari lalu

Punya Potensi Besar, Penelitian Sawit Pantas Dilirik

Minat meneliti kelapa sawit ditumbuhkembangkan sejak dini demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan


Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

27 hari lalu

Minyak sawit adalah komoditas penyumbang devisa terbesar yang mencapai US$ 22,9 miliar, dikatakan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono.
Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) prediksi produksi sawit tahun ini akan naik.


Indonesia Disebut sebagai Pusat Penentu Harga Minyak Nabati Dunia

27 hari lalu

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyelenggarakan acara Konferensi Kelapa Sawit Indonesia ke-19 atau IPOC 2023 di Bali International Convention Center, Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023. Cr: GAPKI
Indonesia Disebut sebagai Pusat Penentu Harga Minyak Nabati Dunia

Peneliti menilai Indonesia sebagai eksportir sawit terbesar di dunia menjadi titik sentral dari faktor-faktor yang menentukan harga minyak nabati.


India dan Pakistan Jadi 2 Negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit Terbesar RI, Ini Sebabnya

28 hari lalu

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyelenggarakan acara Konferensi Kelapa Sawit Indonesia ke-19 atau IPOC 2023 di Bali International Convention Center, Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023. Cr: GAPKI
India dan Pakistan Jadi 2 Negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit Terbesar RI, Ini Sebabnya

Permintaan terhadap minyak sawit mentah ke negara-negara Asia Selatan diperkirakan terus meningkat, seperti ke India dan Pakistan.