Namun demikian, menurut dia, Indonesia lengah. Apalagi situasi dunia terus berubah sangat cepat seperti perubahan iklim dan cuaca serta kondisi geopolitik global.
"Perubahan iklim dan cuaca bisa menyebabkan kondisi gagal panen. Perubahan geopolitik global, bisa membuat negara-negara produsen komoditas pangan menghentikan ekspornya, dan menyebabkan kenaikan harga energi sehingga terjadi konversi dari makanan menuju energi karena kebutuhan kapital," ucap Moeldoko.
Ketua Umum HKTI ini juga menilai saat ini Indonesia masih diuntungkan oleh kondisi iklim dan cuaca, di mana fenomena La Nina atau fenomena curah hujan tinggi yang terjadi saat ini berdampak positif pada sektor pertanian. Sebab, dengan begitu, petani tidak mengalami gagal panen.
Tapi di sisi lain, Indonesia juga terkena dampak terjadinya geopolitik global seperti konflik Rusia-Ukraina dan persoalan politik di Belarus yang membuat Indonesia tidak bisa mengimpor gandum. Padahal kebutuhan impor gandum Indonesia sebesar 30 persen di sana.
Moeldoko menyebutkan persoalan politik di Belarus membuat Indonesia harus mengimpor pupuk dari negara lain dengan harga lebih tinggi. "Belum lagi kenaikan harga minyak dunia yang membuat situasi semakin sulit. Ini tantangan dan harus kita cari solusinya."
BISNIS
Baca: Warga Diteror Usai Kritik Pemblokiran PSE, Johnny Plate: Teror Bagaimana, Kominfo yang Diteror
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.