Selanjutnya, pada tanggal 26-31 Agustus 2022, asosiasi pelaku pariwisata akan melakukan aksi demonstrasi secara maraton di Labuan Bajo dan diikuti oleh seluruh pelaku pariwisata dan masyarakat Manggarai Barat.
Lebih jauh, Abed menyebutkan aksi mogok ini menimbulkan kerugian bagi pelaku wisata karena wisatawan yang telah memesan paket wisata ke Taman Nasional Komodo akhirnya harus dibatalkan. Meski ia mengaku kurang setuju dengan pemberlakuan kenaikan tiket masuk itu, bukan berarti ia menyetujui aksi protes dengan cara mogok beraktivitas tersebut.
"Aksi ini sebenarnya menyusahkan kita sendiri, menyusahkan wisatawan, pelaku bisnis lain seperti hotel, restoran, transportasi, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan lain-lain," ucap Abed. Kenaikan harga tiket di tengah kondisi yang sulit ini, menurut dia, tetap harus dihadapi dengan kesabaran oleh para pelaku wisata.
Ia pun mendorong agar para pelaku wisata di Labuan Bajo untuk berdialog dengan Gubernur NTT secara langsung untuk membicarakan secara baik. "Jadi harus dibicarakan baik-baik dan bukan dengan emosi yang tinggi, apalagi anarkis."
Bila pendekatan dialog bersama tidak mengubah apa-apa, menurut dia, tinggal menunggu saja hasil dari kebijakan tersebut dalam satu bulan ke depan. "Biarkan waktu yang membuktikan mana yang terbaik. Toh dulu juga sewaktu satwa Komodo belum seterkenal sekarang dan mendapat banyak kunjungan wisatawan juga kita tetap hidup," kata Abed.
ANTARA | BISNIS
Baca: PT KAI Buka Lowongan Kerja Bagi Luluasan SMA hingga S1, Cek Syarat dan Ketentuannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.