Ia mencontohkan ada pihak swasta menggunakan bangunan yang saat ini masih menjadi gedung pemerintah. Namun, yang pasti, aset-aset negara itu tidak akan dijual. "Tidak dijual ya, akan dimanfaatkan," ujar Encep.
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono sebelumnya menyatakan pekerjaan infrastruktur bangunan-bangunan inti di IKN rencananya akan pertama dibangun pada Agustus mendatang. Saat ini tengah dilakukan sejumlah persiapan mencakup di antaranya konsolidasi soal lahan hingga akses logistik.
"Utamanya kita akan melihat di lapangan misalnya pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan land consolidation, land clearing, misalnya pematangan tanah kemudian juga akses-akses logistik itu akan segera dipersiapkan, dengan harapan agar nanti di tahun depan itu memang kita sudah mulai full scale, dalam skala penuh untuk membangun infrastruktur dan bangunan-bangunan inti," tuturnya.
Selain pembangunan infrastruktur, pada Agustus tersebut juga dilakukan penjajakan pasar untuk menampung ketertarikan elemen masyarakat yang ingin turut berpartisipasi dalam pembangunan di IKN. Bambang mencontohkan, di kawasan inti pusat pemerintahan akan ada berbagai pembangunan fasilitas mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga fasilitas kebutuhan sehari-hari dan hiburan.
Pembangunan IKN, kata Bambang, tidak hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga membangun ekosistem dari satu kota yang layak huni. "Itu tadi kami di 2024 sehingga nantinya satu komplet ya satu ekosistem perkotaan yang komplet dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas sehari-hari kemudian, fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan amusement center. Bagaimana kita nanti akan berwisata di sana dan sebagainya itu akan terangkum dan terajut dengan baik di kawasan inti pusat pemerintahan IKN," ucapnya.
BISNIS
Baca: Tolak Rencana Larangan Ekspor, Bos Smelter Timah: Penyelundupan Akan Marak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini