TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) Gulat Manurung mendukung rencana pemerintah membangun pabrik minyak makan merah. Menurut dia, produksi minyak makan merah sangat mendesak di tengah sengkarut masalah komoditas pangan saat ini.
"Pembangunan pabrik minyak makan merah sudah sangat tepat dan kalau bisa saya katakan mendesak," ujar Gulat pada Tempo, Selasa, 19 Juli 2022.
Gulat menuturkan, jika kebijakan itu tidak diambil, persoalan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng yang menimpa Tanah Air beberapa waktu lalu beroptensi terjadi lagi, bahkan bersifat musiman. Di sisi lain, ia memandang Indonesia produsen terbesar crude palm oil (CPO) di dunia dengan sebaran kebun sawit dari Aceh sampai Papua sudah sepatutnya membuat gebrakan.
"Sudah 77 Tahun Indonesia merdeka, masa tak satu pun pabrik minyak goreng dimiliki oleh usaha rakyat atau koperasi?" kata Gulat.
Ihwal kandungannya, Gulat menyebut minyak makan merah sangat sehat. Minyak ini diklaim mempunyai kandungan vitamin A tinggi.
Namun, ia memperkirakan ada tantangan untuk memasarkan minyak merah karena masyarakat Indonesia terbiasa menggunakan minyak goreng yang jernih. "Sehingga tugas pemerintah adalah mengubah kebiasaan tersebut," ucap Gulat.
Gulat pun mengaku sudah melakukan survei di 22 Provinsi sawit perwakilan Apkasindo. Hasilnya, 85 persen petani sawit siap mendukung pengembangan minyak makan merah. Apalagi minyak yang tak melalui proses bleaching itu sudah dikembangkan di negara lain, seperti Malaysia. Bahkan di negeri jiran, minyak makan merah merupakan salah satu produk yang diekspor ke negara-negara Eropa dan Cina.