TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan aggregator sosial berbasis platform dan teknologi blockchain, BeKind, resmi listing token di bursa kripto global asal Eropa, P2PB2B. Token kripto berkode BKND itu sudah dapat diperdagangkan sejak 12 Juli 2022 pukul 22.00 WIB.
CEO dan Founder BeKind, Fajar Jasmin, menuturkan BeKind merupakan perusahaan teknologi blockchain yang berfokus pada inovasi sosial dalam pemanfaatan blockchain dan aset kripto untuk kegiatan amal.
"Donasi melalui token dan platform BeKind ini diharapkan dapat menciptakan kebaikan tanpa batas, menghasilkan penyaluran donasi yang transparan, waktu tunggu yang lebih cepat, dan laporan penggalangan yang jelas," kata Fajar melalui keterangan tertulis, Rabu, 13 Juli 2022.
Fajar menjelaskan perkembangan aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan belakangan ini. Data transaksi kripto melonjak tajam hingga Rp 859,4 triliun di akhir tahun 2021, dari sebelumnya Rp 64,9 triliun pada 2020.
Oleh karena itu, Fajar mengungkapkan ingin memberikan sarana bagi pemilik BeKind untuk memperdagangkan tokennya melalui bursa kripto global. Ia meyakini bursa kripto global memiliki kemampuan untuk menampung volume harian yang cukup besar, sehingga likuiditas dapat terjaga.
"Kami berharap langkah pertama ini bisa membantu BeKind untuk mewujudkan ekosistem penggalangan dana yang inovatif, akuntabel, dan berkelanjutan, baik di Indonesia maupun global," kata dia.
Ia menyebutkan peluncuran BeKind dalam bursa tersebut bertujuan untuk mengembangkan inovasi dalam teknologi blockchain dan kripto. "Demi masa depan pemegang koin maupun berbagai kegiatan filantropi di seluruh dunia," ujarnya.
Adapun Fajar mengatakan BeKind telah konsisten masuk ke dalam daftar 20 persen bursa kripto terbaik di dunia menurut CoinMarketCap.com dan CoinGecko.com.
Fajar menuturkan BeKind akan melakukan listing dan bekerja sama dengan lebih banyak bursa kripto global lain. Selain itu, BeKind HUB sebagai bagian dari ekosistem BKND telah bermitra dengan sejumlah kreator individual seperti Pinot, KLA Project, dan Element Band. Kerja sama juga dilakukan dengan berbagai lembaga seperti Yayasan Plan Internasional Indonesia, dan Perseroda MRT Jakarta.
Baca: Inflasi AS Meroket ke 9,1 Persen, 3 Indeks Utama Wall Street Ambruk Seketika
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.