Malahan, dia menuturkan, ketiga kepala negara itu mengatakan kekacauan bakal terjadi apabila pasokan CPO dari Indonesia terhambat pada paruh pertama tahun ini. Di sisi lain, dia mengatakan, Indonesia belakangan bersedia mengirimkan 120.000 ton CPO untuk memenuhi permintaan sebesar 200.000 ton saat itu.
“Jadi kita tahu posisi kita ada di mana kekuatan kita ada di mana di sini mulai kelihatan batu bara kita punya kekuatan besar, CPO kita punya kekuatan besar, nikel kita punya kekuatan besar,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai positif rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang belakangan ingin mengerek target produksi pada rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) seiring dengan meningkatnya permintaan di tengah disrupsi pasokan energi tahun ini.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menuturkan sejumlah negara sudah terlihat mengajukan permintaan untuk pembelian batu bara dalam negeri menyusul musim dingin sepanjang triwulan ketiga tahun ini. Malahan sejumlah transaksi batu bara sudah mulai dilakukan dari Jerman, Polandia, Italia, Spanyol hingga Belanda.
“Sudah terjadi pengiriman ke beberapa negara yang membutuhkan, itu kita dengar langsung misalnya dari Spanyol ada juga ke Polandia mereka sudah bilang,” kata Hendara melalui sambungan telepon, Jumat pekan lalu.
Baca: Presiden Jokowi Sebut Perekonomian 60 Negara Terancam Ambruk
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini