Drajad mengatakan, sebagai badan usaha milik negara, Danareksa sudah seharusnya tak masuk dalam produk-produk derivatif. Produk itu sangat spekulatif karena keuntungan tinggi yang ditawarkan diikuti resiko yang sangat besar.
Apalagi, kata dia, sejarah telah menunjukkan kerugian yang ditanggung bisa membangkrutkan usaha jika sebuah perusahaan pelat merah gagal dalam investasi produk derivatif. "Akhirnya negara yang harus menalangi," kata Drajad, lewat pesan pendek kepada Tempo, Senin (16/2).
AGOENG WIJAYA