TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan penerimaan modal negara (PMN) untuk RAPBN TA 2023 Rp 73,26 triliun pada 2023. Rinciannya PMN tunai Rp 69,82 triliun dan PMN nontunai Rp Rp 3,44 triliun.
Usulan tersebut ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, pada Selasa, 7 Juni 2022.
"Kami mengusulkan total penerimaan modal negara tunai sebesar Rp 69,2 triliun," ujarnya di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Erick mengusulkan total PMN sebesar Rp 10 triliun untuk PLN. Penambahan tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk sektor Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk dan distribusi. Termasuk di dalamnya pelaksanaan Program Listrik Desa dan Pembangkit EBT.
Sedangkan untuk Defend ID, ia mengusulkan total PMN sebesar Rp 3 triliun. Jumlah tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas dan peningkatan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, amunisi, medium tank, kendaraan tempur dan modernisasi senjata.
Untuk ID Food, Erick mengusulkan total PMN senilai Rp 2 triliun. Penambahan diusulkan dalam rangka memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha ID Food untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Adapun untuk KAI Erick mengusulkan jumlah PMN sebesar Rp 4,1 triliun. PMN dialokasikan untuk memenuhi setoran modal porsi Indonesia untuk penambahan pembiayaan proyek KCJB. PMN dibutuhkan di tahun 2022 dan masih menunggu keputusan dari Komite KCJB sesuai Perpres 93 tahun 2021.
Kue PMN Terbesar Hutama Karya