PMN terbesar diraih Hutama Karya, yakni Rp 30,56 triliun untuk pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang terdiri atas PMN konstruksi JTTS Tahap I dan Tahap II. Angka PMN Rp.30,56 triliun itu turun dari permohonan sebelumnya sebesar Rp.36,7 triliun dikarenakan optimasi pendanaan dari kerjasama Asset Recycling jalan tol dengan INA dan sudah termasuk pendanaan JTTS Tahap II.
Selain itu usulan PMN untuk Damri total Rp 0,87 triliun dalam rangka penyediaan armada untuk penugasan perintis, KSPN, armada bus listrik untuk perkotaan melalui buy the service dan untuk meningkatkan kapasitas bisnise perusahaan.
Juga usulan PMN InJourney atau Aviasi Pariwisata Indonesia sebesar Rp 9,50 triliun untuk penguatan permodalan dalam rangkae rstrukturisasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan infrastruktur aviasi, serta pembebasan lahan dan penyelesaian proyek kawasan KEK Mandalika.
Usulan Erick untuk PMN Indonesia Financial Group sejumlah Rp 6 triliun, pelaksanaan penugasan penjaminan KUR yangd ijalankan oleh PT Jamkrindo dan PT Askrindo.
Usulan PMN untuk Reasuransi Indonesia Utama, Rp 3 triliun untuk mendapatkan rating internasional guna penguatan kapasitas bisnis perusahaan. Juga usulan jumlah PMN untuk AirNav Indonesia sebesar Rp 0,79 triliun dalam rangka mencapai seamless Air Traffic Management (ATM) di kawasan regional sertam endukung program strategis pemerintah melalui modernisasi ATM sistem.
Dalam usulan penambahan PMN non tunai, Erick mengusulkan alokasi untuk Defend ID sebesar Rp 0,838 triliun. Usulan PMN non tunai lainnya untuk ID Food sebesar 2,609 triliun untuk memperkuat struktur permodalan dan perbaikan kinerja perusahaan. Penambahan keduanya akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan dan perbaikan kinerja perusahaan.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Rapat DPR, Erick Thohir Minta Anggaran BUMN Ditambah Rp 79,7 M
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini