INFO BISNIS – Privy (PT Privy Identitas Digital), perusahaan penyedia tanda tangan digital dan identitas digital belum lama ini menyelenggarakan acara soft launching produk identitas digital Privy.
Pada acara yang diadakan di Bali, 20-22 Mei 2022, sebanyak 100 pengguna terpilih yang terdiri dari klien-klien korporasi Privy seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Telkom, WIKA, dan beberapa perusahaan besar lainnya diundang untuk merasakan pengalaman menggunakan identitas digital yang mudah, cepat, dan aman.
Privy memverifikasi keabsahan identitas pengguna, seperti KTP (bagi WNI) dan passport (bagi WNA), nomor telepon, alamat e-mail, hingga foto wajah yang telah diverifikasi dengan terhubung langsung ke basis data Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri RI. Dengan demikian, PrivyPass dapat menjadi validasi atas identitas diri pemegang PrivyID di dunia maya.
Pada acara soft launch tersebut, pengguna Privy dapat merasakan kemudahan check-in di bandara serta hotel hanya dengan melakukan Scan QR Code menggunakan aplikasi Privy. Pengguna tidak perlu lagi mengeluarkan KTP dan data-data diri lainnya. Data-data yang dibutuhkan oleh hotel, maskapai penerbangan, dan pengelola objek wisata bisa langsung dibagikan secara online dan real time dengan adanya user consent dari pengguna, seperti identitas pribadi, foto KTP, nomor HP, email, hingga status vaksinasinya.
Acara yang diinisiasi Privy ini sebagai salah satu upaya mengakselerasi digitalisasi di berbagai bidang. Seturut Pandemi Covid-19 yang telah mengakselerasi adaptasi digital pada bisnis dan masyarakat, kini interaksi tatap muka telah berkurang dan beralih ke dunia maya.
Identitas digital telah membantu berbagai negara di masa dan era pemulihan setelah pandemi, termasuk membantu penyampaian informasi dan bantuan dari pemerintah, mendigitalisasi proses bisnis, dan di beberapa negara, identitas digital juga digunakan untuk mendukung program vaksinasi Covid, termasuk Indonesia.
Di masa mendatang, identitas digital memiliki peranan penting dalam pemulihan ekonomi yang lebih luas. Dengan identitas digital, masyarakat bisa melakukan booking secara online tanpa perlu mengisi data diri berulang kali, membuat akun baru, dan menghafal banyak password. Proses check-in ke tempat-tempat wisata yang dilakukan secara tatap muka juga bisa menjadi lebih mudah dan contactless, karena tidak perlu lagi menyertakan identitas fisik seperti KTP, kartu vaksin, dan lain sebagainya.
“Aktivitas kita dalam berwisata tidak lepas dari menunjukkan dokumen identitas diri dan menandatangani formulir misalnya ketika check-in di hotel. Aplikasi Privy mendigitalkan proses tersebut yang mempermudah pengunjung maupun pengelola bisnis,” ujar CEO Privy, Marshall Pribadi.
Kemudahan identitas digital juga dirasakan oleh pengguna Privy. Salah satunya Retail Payment Division Bank BRI, Arvresko Nanda, yang merasakan kemudahan saat melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Denpasar.
“Seluruh rangkaian mulai dari Check In di Airport, Hotel Registration, dan Golf Tournament, semua cukup dengan 1 aplikasi serta scan QR Code dari Privy tanpa harus repot mengeluarkan Identitas (KTP) dan membubuhi tanda tangan. Suatu hal yang sangat luar biasa dan mempermudah semua aktivitas di era digital ini. Semoga kerja sama yang sudah terjalin baik dengan BRI ke depannya dapat berjalan lebih baik dan tentunya menghadirkan kerja sama-kerja sama baru yang positif, inovatif, dan sustainable,” tuturnya.
Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Hotma Parlindungan Manurung mengapresiasi langkah Privy dalam percepatan transformasi digital di Indonesia. Pemanfaatan teknologi sangat membantu para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat menjalankan berbagai kegiatan dan menjadi solusi selama masa pandemi dan pemulihan.
“Kami mendukung langkah yang dilakukan Privy untuk memperluas penggunaan identitas digital di tempat wisata, diharapkan dapat meningkatkan kembali jumlah kunjungan wisatawan dan mampu memberikan kontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Saat ini, sistem PrivyPass sudah dapat digunakan di berbagai merchant yang telah bekerjasama dengan Privy, termasuk untuk proses aplikasi kartu kredit hingga berlangganan media online. Dengan 23,5 juta pengguna terverifikasi dan 1.500 perusahaan yang telah menggunakan layanan Privy, ke depannya Privy berharap bisa lebih masif membantu akselerasi penerapan identitas digital di Indonesia.
Privy adalah startup Regulatory Technology (Regtech) pertama yang mendapatkan pengakuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sebagai penyelenggara tanda tangan elektronik tersertifikasi.
Privy terdaftar dalam Forbes Asia 100 to Watch 2021, dan resmi menyandang status PSrE Berinduk dari Kominfo untuk menerbitkan sertifikat elektronik dengan tingkat verifikasi tertinggi.
Privy juga merupakan perusahaan Indonesia pertama yang menjadi anggota FIDO Alliance, suatu asosiasi industri internasional yang memiliki misi menciptakan standar autentikasi global yang aman dan nyaman bagi pengguna. (*)