Sementara itu, EBITDA terealisasi sebesar Rp2,2 triliun atau naik sebesar 7 persen YoY dan Laba Bersih tercatat sebesar Rp670 miliar, tumbuh 46% YoY.
Memasuki 6 bulan pasca merger dari 4 perusaahan Pelindo, Perseroan ini telah mengambil sejumlah langkah aksi korporasi. Diantaranya yaitu penyelesaian Inbreng atau pengalihan saham Pelindo pada 4 anak perusahaan BUMN ini.
Langkah tersebut juga dilakukan guna mempertajam core competence dan spesialisasi bisnis Pelindo pasca merger. Langkah ini diharapkan bisa bermuara pada peningkatan layanan dan konektivitas kepelabuhanan, serta integrasi rantai nilai pelabuhan-hinterland.
Masing-masing subholding akan menjalankan perannya; SPTP berfokus kepada pelayanan dari sisi peti kemas; SPMT berfokus kepada pelayanan untuk barang non kargo; SPJM berfokus memberikan pelayanan unggul untuk mendukung 3 Subholding lainnya dari sisi jasa kapal, peralatan, serta jasa pelabuhan lainnya; serta SPSL berfokus untuk mengintegrasikan rantai nilai pelabuhan-hinterland serta mewujudkan aliran perdagangan yang lebih efisien.
“Pelindo akan terus berupaya menjaga kelancaran arus barang dan penumpang di Pelabuhan melalui kesiapan operasional 24/7, dengan SDM yang handal, didukung teknologi serta sistem digitalisasi yang terbarukan untuk menjangkau seluruh aktivitas layanan kepelabuhanan,” kata Arif.
Baca Juga: Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini