Dikutip dari Reuters, Federal Reserve mengatakan pihaknya menaikkan suku bunga setengah poin persentase untuk mengatasi inflasi terburuk yang pernah dialami Amerika dalam 40 tahun.Namun Jimmy meyakini IHSG akan rebound.
Keyakinan itu berangkat dari pengumuman data produk domestic bruto (PDB) kuartal I oleh Badan Pusat Statistik. BPS menyebut ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen secara year on year.
“Kami percaya rebound. Kemarin pengumuman data GDP kuartal I hasilnya bagus dan in line sama ekspektasi kami,” tutur Jimmy.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan, sentimen Fed rate ini telah menjadi perhatian sejak awal tahun dan melemahnya pasar bukan hal yang aneh. “Melemahnya market bukan hal aneh, namun memang karena respons pelaku pasar saja,” kata William.
William berujar ada kemungkinan IHSG rebound dalam satu hari pada pekan ini. Namun, kondisi itu belum mengkonfirmasi pembalikan arah.
Ia pun merekomendasikan saham-saham yang lebih defensif untuk para investor di tengah penurunan pasar saat ini. Untuk para investor yang was-was di tengah penurunan IHSG, Jimmy juga menyarankan agar investor melirik saham-saham blue chip perbankan atau saham value stock, seperti barang konsumen.
Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah, Tren Arus Modal Asing Keluar Masih Berlanjut