Dalam jamuan makan malam bersama Menteri Perekonomian Belanda, Maria Van Der Hoeven, Wakil presiden Jusf Kalla mengatakan bila Shell serius berencana ikut serta dalam penambangan gas di Natuna Alpha D, pemerintah akan menawarkan pengelolaan dari hulu hingga hilir.
“Mereka terkejut atas penawaran untuk membangun kilang di Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia tapi mereka siap dan tertarik untuk mempelajari,” kata Wakil Presiden. Kawasan Ekonomi Khusus yang dimaksud adalah Batam, Bintan, dan Karimun.
Nilai Investasi penambangan gas di wilayah itu adalah US$ 36 miliar. Semula ada delapan perusahaan yang ikut dalam penawaran, namun menurut delegasi Indonesia kini hanya ada empat yaitu Shell, Exxon (Amerika SeriKat), Statoil (Norwegia), dan China National Petroleum Corp.
Presiden Jusuf Kalla mengatakan, “Proyek itu tidak bisa dikuasai satu negara saja tetapi harus dibagi.”
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta proyek itu direalisasikan tahun ini, walaupun Departemen Energi dan Sumber Dya Mineral meminta proyek itu dimulai setelah Pemilihan Umum. Sumber Tempo menyebutkan ditunjuknya mantan Direktur Hulu Pertamina, Karen Agustiawan, menjadi Direktur Pertamina yang baru pekan ini akan membuat proyek itu segera dimulai.
WAHYU MURYADI