Dari perhitungannya, kata Jokowi, kebutuhan minyak goreng di dalam negeri bisa dengan mudah dicukupi. "Volume minyak goreng hasil produksi dan ekspor jauh lebih besar dari kebutuhan di dalam negeri," ucapnya.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan, masih ada sisa kapasitas produksi yang sangat besar jika sebagian hasil produksinya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di Tanah Air.
"Jika kita mau dan niat memprioritaskan rakyat. Ini yang menjadi patokan saya mengevaluasi kebijakan," katanya.
Jokowi juga memastikan bahwa kebijakan ini akan bersifat dinamis. "Begitu kebutuhan di dalam negeri tercukupi, tentu larangan ekspor akan dicabut," ucapnya.
Pasalnya, kata Jokowi, negara memerlukan penerimaan negara dari komoditas ekspor utama itu. "Saya tahu negara perlu pajak, devisa, surplus neraca perdagangan. Tapi memenuhi kebutuhan pokok rakyat adalah prioritas yang lebih penting."
Baca: Pemerintah Ubah Kebijakan Lagi, Larangan Ekspor Berlaku untuk Semua Produk CPO
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.