Menurut dia, sesuai kontrak, pembangunan bendungan tersebut harus selesai pada tahun 2023.
Fajar yang didampingi salah satu pejabat PPK di BWS NT II Frengky Welkis juga mengatakan bahwa dalam proses pengerjaan bendungan tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi.
Berbagai kendala yang sempat mengganggu pembangunan antara lain pandemi COVID-19 yang menulari para pekerja, sampai dengan badai siklon Seroja pada 2021 lalu.
Bendungan Temef menjadi bendungan terbesar di antara tujuh bendungan yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo di NTT. Bendungan dengan panjang 550 meter dan tinggi 55 meter ini, menempati lahan seluas 45 hektare dan mampu menampung air hingga 45 juta meter kubik.
Pembangunan Bendungan Temef ini diperkirakan memakan biaya sebesar Rp1,4 triliun dan direncanakan selesai pada tahun 2023.
BACA: Bendungan Lolak Ditarget Selesai Bulan Depan, PT PP: Progres Sudah 96 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu