“Barangkali ini wujud perkara minyak goreng ini menjadi perhatian publik dan berdampak bagi masyarakat dan tentunya setiap hal yang berdampak bagi masyarakat menjadi concern KPPU," kata Guntur.
Perwakilan ICW Egi Primayogha mengatakan bahwa polemik langka dan mahalnya minyak goreng telah berlangsung berlarut-larut tanpa penanganan efektif dari pemerintah.
Setelah gagal dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan pejabat Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama tiga pihak lain dari group perusahaan penikmat insentif sawit terbesar sebagai tersangka korupsi pemberian Persetujuan Ekspor.
Ia mengatakan dalam kasus penetapan empat orang tersangka korupsi pemberian Persetujuan Ekspor, Kejagung juga perlu menelusuri dugaan keterlibatan korporasi dan aktor lain, khususnya pejabat di Kemendag.
“Penetapan tersangka ini seakan mengamini pernyataan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, yang pernah menyebut mafia sebagai dalang di balik masalah minyak goreng" kata Egi.
Pada kesempatan yang sana Staff Advokasi KRKP Ferri Setya Budi mengusulkan jika mengacu pada undang-undang, sebenarnya bisa diadakan skenario pengaturan minyak goreng seperti yang dilakukan pada beras, di mana ada skenario cadangan yang bisa pemerintah atur, seperti Bulog yang mencadangkan beras.
“Karena kita menjadi eksportir terbesar, akan sangat lucu kalau kita tidak punya cadangan minyak goreng yang bisa diatur, sehingga bisa menjawab situasi seperti sekarang,” ujar Ferri.
Koalisi masyarakat meyakini bahwa aktor utama penyebab kelangkaan dan kemahalan harga minyak goreng belum ditangkap. Oleh karena itu mereka mendorong pemerintah harus menuntaskan penyelidikan atas dugaan kartel dan mafia minyak goreng.
Guntur mengapresiasi langkah koalisi masyarakat sipil yang mewakili suara masyarakat. Ia juga menghimbau kepada siapapun yang memiliki data atau bukti apapun boleh melaporkannya kepada KPPU, sehingga bisa berkontribusi menuntaskan polemik minyak goreng.
HENDARTYO HANGGI
BACA: Gubernur Minta Komitmen Produsen Minyak Goreng Penuhi Kebutuhan Harian 134 Ton
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu