Kemudian Jasa Marga juga mewaspadai titik GT Banyumanik arah Solo yang berpotensi mengalami lonjakan 5 persen. Jumlah kendaraan diperkirakan sebanyak 62.877.
Setelah GT Banyumanik, titik kritis berikutnya adalah GT Waru Gunung arah Surabaya dan Solo. Kendaraan arah Surabaya akan mengalami kenaikan 2 persen menjadi 22.813 dan arah Solo 5 persen menjadi 25.879.
Titik kritis terakhir ialah GT Kejapanan Utama dengan peningkatan 33 persen untuk arah Malang. Jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 40.848.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan berbagai pihak mengantisipasi agar kenaikan volume lalu-lintas kendaraan tidak mencapai 40 persen. “Tidak boleh terjadi lebih dari 40 persen. Kalau terjadi lebih dari 40 persen, fail. Kita harus menurunkan jumlah sesuai prediksi agar kecepatan rata-rata perjalanan kendaraan lebih lancar,” kata Budi Karya.
Budi memastikan Kemenhub bersama Korlantas Polri telah menggodok opsi-opsi rekayasa lalu-lintas. Misalnya, menerapkan ganjil genap dan one way atau sistem satu arah selama puncak arus mudik dan balik.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Pemerintah Bakal Suntik Garuda Rp 7,5 Triliun Jika PKPU Berhasil
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu