Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dorong Milenial Terjun ke Pertanian Melalui Teknologi Smart Farming

image-gnews
Iklan

INFO BISNIS – Isu regenerasi petani saat ini menempati posisi dengan urgensi tinggi, mengingat peran pertanian dalam menjaga kecukupan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia untuk masa sekarang dan masa depan. Mengacu pada prediksi FAO, pada tahun 2050 peningkatan jumlah penduduk dunia hingga mencapai 9,6 miliar. Kondisi tersebut mengharuskan produksi pertanian meningkat sebesar 70 persen agar dapat mencukupi kebutuhan dan terhindar dari krisis pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan bahwa saat ini semakin banyak pertanian berbasis Smart Farming yang memudahkan petani dalam budidaya. Hal itu sekaligus bisa mendorong generasi milenial mau terjun ke dunia pertanian. "Saya percaya ini merupakan sebuah kemajuan yang patut diapresiasi. Mekanisasi harus terus dimajukan agar produktivitas pertanian bisa meningkat, mengurangi biaya produksi, menekan losses dan mampu meningkatkan pendapatan petani,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian modern dengan teknologi Smart Farming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar-subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan. "Pertanian kita saat ini sudah bergeser dari pola tradisional ke pola modern yang ditandai dengan penggunaan mekanisasi dan inovasi teknologi,” tutur dia.

Untuk itu, BPPSDMP melalui BBPP Kupang mengadakan pelatihan Smart Farming bagi petani milennial di wilayah READSI (Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative). Sasaran peserta pelatihan berasal dari Kabupaten Kupang dan Belu. Pelatihan dilaksanakan selama 7 hari efektif (20-26 April 2022).

"Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kapasitas petani sasaran READSI dan penyerapan akses KUR bagi pengembangan Smart Farming," jelas Dedi. Fasilitator yang memberikan materi khusus terkait perakitan modul sensor berasal dari Widyaiswara BPP Lampung. Yang membedakan materi perakitan modul sensor ini mengusung konsep mudah, murah dan high technology sehingga bisa diakses oleh petani.

Dan petani tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu modul sensor yang dibuat mengalami kerusakan, karena alat yang digunakan dapat dengan mudah dibeli di marketplace. Konsep ini merupakan hasil inovasi dari Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung, sehingga Smat Farming ini bisa dengan mudah dirasakan kebermanfaatannya di tingkat petani.

Dijumpai di tempat terpisah, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati menjelaskan, hasil capaian pelatihan adalah peserta tidak hanya kompeten dalam merakit modul sensor, bahkan peserta pun diharapkan bisa langsung mengakses KUR, untuk selanjutnya diberikan pendampingan dalam pengelolaan dana KUR bagi peningkatan usaha taninya.

Country Director, Head of the South East Asia and Pacific Hub International Fund for Agricultural Development (IFAD), Ivan Cossio berharap para peserta dapat mengikuti secara seksama, sehingga mampu mengimplementasikan dalam pertanian mereka nantinya. “Sehingga, akan memberikan nilai tambah kepada petani dan mendorong peningkatan produktivitas pertanian di wilayah READSI,” ujar Ivan.

Smart Farming merupakan konsep manajemen pertanian yang menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian. Menggunakan teknologi pemindaian tanah, manajemen data, akses GPS serta teknologi internet of things.

Keberadaan Soil and Weather Sensor (sensor tanah dan cuaca) yang terpasang di lahan pertanian, juga akan membantu petani dalam memantau kondisi tanaman. Data yang dapat diperoleh dari sensor ini di antaranya seperti kelembaban udara dan tanah, suhu, pH tanah, kadar air, hingga estimasi masa panen. Penerapan metode Smart Farming 4.0 bisa jadi solusi bagi berbagai permasalahan di sektor pertanian Indonesia. Masa depan pertanian Indonesia adalah pertanian yang cerdas berbasis teknologi.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

41 menit lalu

Ilustrasi pelayanan BPJS Ketenagakerjaan. Tempo/Tony Hartawan
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan


Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

1 jam lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.


17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders


Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

2 jam lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.


Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

3 jam lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.


Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.


Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

3 jam lalu

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

Feby Longgo mendapat mandat sebagai ketua kelompok semakin menjadikannya bersemangat dalam memajukan usahanya.


Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

4 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak


Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

5 jam lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. Saksi mengungkapkan kerap dimintai uang untuk kebutuhan pribadi SYL ataupun keluarganya, seperti kacamata hingga parfum. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

5 jam lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.