Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenaikan Bea Masuk Impor Tepung Gandum Dorong Investasi

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kenaikan tarif Bea Masuk atas impor tepung gandum sebesar 5 persen dari sebelumnya 0 persen dinilai akan menjadi pendorong tumbuhnya investasi baru. Ketetapan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.07/PMK.011/2009 tentang Tarif Bea Masuk Atas Impor Tepung Gandum.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies menyatakan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. “Saya menyambut baik kebijakan itu,” kata Ratna saat dihubungi, Selasa (3/2).

Ia menjelaskan, tarif bea masuk atas impor tepung gandum sebesar 0 persen menyebabkan kalangan pengusaha menahan kegiatan ekspansi mereka. Alasannya, nilai barang domestik dengan barang impor jadi tidak bisa bersaing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratna menyebutkan sejumlah perusahaan yang menahan ekspansi dan investasi seperti PT Corkindo Nusa Mas (Serang). Perusahaan ini rencananya membangun pabrik tepung terigu dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. Lalu UD Perusahaan Kian Jaya (Makasar), PT Mula Murni Prima (Jawa Barat), PT Harum Abadi, PT Billy Perkasa Swadaya, PT Federal Pundi Kencana, PT Kwala Intan New Grain, PT Bungasari Flour Mills, Panganmas Inti Nusantara, PT Amora Restu Flour Mills, PT Gandum Mas Kencana, PT Agrindo Citra Baru, PT Bogasari Sentra Flour Mills, PT Intisari Flour Mills.

"Padahal kalau rencana investasi dan ekspansi itu terealisasi, ada tambahan pasokan sekitar 1,38 juta ton setahun," ujarnya. 

Nieke Indrietta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


15 Ribu Massa Peringati Hari Osteoporosis

7 Desember 2014

Senam pencegahan Osteoporosis. TEMPO/Budi Yanto
15 Ribu Massa Peringati Hari Osteoporosis

Hari Osteoporosis Nasional diperingati di Plaza Barat, Monumen Nasional, Jakarta pada 7 Desember 2014. Sekitar 15 ribu orang memperingati osteoporosis


Limbah Tapioka di Bantul Jadi Bahan Kue Kering

28 Agustus 2008

Limbah Tapioka di Bantul Jadi Bahan Kue Kering

Jika tepung tapiokanya dijual ke pasaran dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kilogramnya, limbahnya dijual untuk pakan ternak seharga Rp 1.500 per kilogramnya, sedangkan tepung limbah dihargai Rp 3000 per kilogram.