TEMPO Interaktif, Bantul:Limbah tapioka di Dusun Klisat, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diolah menjadi tepung untuk membuat aneka kue kering seperti kue nastar dan semprit.
"Kualitas tepung limbah tapioka ini memang lebih rendah dibanding tapiokanya, tapi pengolahannya higienis," kata Agus Hermiyanto dari Lembaga Kajian Perilaku Sehat dan Ramah Lingkungan saat dihubungi Tempo, Kamis (28/8) pagi.
Baca Juga:
Di dusun tersebut, lanjut Agus, ada beberapa warga yang menjadi pengusaha tepung taipoka. Mereka memperoleh ketela pohon sebagai bahan dasar membuat tapioka dari daerah lain di luar dusunnya.
Jika tepung tapiokanya dijual ke pasaran dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kilogramnya, limbahnya dijual untuk pakan ternak seharga Rp 1.500 per kilogramnya, sedangkan tepung limbah dihargai Rp 3000 per kilogram.
PITO AGUSTIN RUDIANA