Untuk mencegah jadi korban selanjutnya, simak sejumlah indikasi robot trading berpotensi fraud atau yang masuk kategori penipuan berikut ini.
- Trading hanya boleh dilakukan pada broker tertentu
Peserta harus mulai curiga ketika tidak dapat memilih broker dan hanya dapat bertransaksi dengan broker yang telah ditentukan oleh penyelenggara. Dalam hal ini penyelenggara menentukan aturan main sedemikian rupa dengan ketentuan khusus.
Menurut analisis yang dilakukan oleh beberapa trader yang berpengalaman, tujuan menggunakan broker tertentu ini untuk memanipulasi chart trading fiktif. Chart trading itu telah diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan janji bagi hasil yang diberikan.
- Spread rate jual beli valas yang sangat jauh
Ketika membuka akun dan menyetorkan uang dalam dolar AS, Anda tidak diperkenankan melakukan telegraphic transfer (TT) dolar ke dolar. Anda harus membeli dolar dari penyelenggara trading dengan harga yang 5 – 10 persen lebih mahal dari harga wajar.
Hal sebaliknya berlaku ketika melakukan penarikan, Anda tidak bisa melakukan TT ke rekening dolar AS dan diharuskan menjual dolar Anda dengan harga yang lebih murah. Secara logis, tujuan spread jual beli yang sangat tinggi ini secara tidak langsung memberikan keuntungan instan kepada penyelenggara trading.
Bila dihitung, tiap kali ada member baru masuk, maka penyelenggara sudah mengantongi keuntungan 5-10 persen. Hal ini secara tidak langsung menjelaskan mengapa skema yang diduga ponzi ini bisa berumur panjang.
- Tidak ada Robot Trading yang ditawarkan
Dalam praktiknya, wujud robot trading, algoritma dan cara kerjanya tidak diikuti dengan penjelasan lengkap. Dengan begitu, tidak ada informasi kelemahan dari robot trading tersebut dan tidak dapat dijalankan di broker forex lainnya.
Alfons menjelaskan, secara teori, jika peserta skema Ponzi masuk pada saat awal dan keluar sebelum gelembung Ponzi meletus, maka peserta itu bisa mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, jika peserta datang terlambat, bakal menjadi korban ketika terjadi gagal bayar.
“Tetapi, namanya manusia sifat dasarnya serakah dan malas. Jadi kalau ada kesempatan mendapatkan keuntungan besar tanpa perlu kerja keras, tentunya akan membuatnya terlena dan menumpulkan logikanya,” ucap Alfons.
Hal ini terbukti, kata dia, ketika mendapatkan keuntungan beberapa kali, maka logika dan kewaspadaan pelaku robot trading akan berkurang dan mempercayai skema Ponzi tersebut sebagai kebenaran.
FAIZ ZAKI
Baca: Sentil Nadiem Makarim, JokowI Heran Kursi sampai Laptop di Sekolah Mau Diimpor
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.