TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi peringatan kepada Kementerian Pendidikan yang dipimpin Nadiem Makarim. Dari anggaran pengadaan barang dan jasa yang mencapai Rp 29 triliun di kementerian ini, Jokowi menyebut baru Rp 2 triliun yang dilakukan terhadap produk dalam negeri.
"Ini kelihatannya ada yang enggak semangat di dalam Kementerian," kata dia kepada para menteri dan kepala daerah dalam acara Pengarahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, 25 Maret 2022.
Jokowi heran pengadaan kursi sampai laptop di sekolahan masih mau diimpor. Padahal, kata dia, industri lokal sudah bisa membuat semua barang tersebut. "Sudahlah jangan diterus-terusin," kata dia.
Peringatan disampaikan Jokowi saat berbicara tentang banyaknya produk impor dalam pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat maupun daerah. Potensi belanja pemerintah pusat dan daerah yang mencapai Rp 1.071,4 triliun.
Sebanyak Rp 400 triliun di antaranya akan diserap melalui komitmen belanja produk-produk dalam negeri sepanjang 2022. Tapi Jokowi ingin targetnya lebih cepat, yaitu 10 Mei 2022 ini. "Tadi pagi saya cek baru Rp 214 triliun," kata dia.
Jokowi pun menyinggung beberapa kementerian dengan anggaran pengadaan barang dan jasa terbesar. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp 92 triliun, Kementerian Pertahanan Rp 68 triliun, Polri Rp 56 triliun, dan Kementerian Kesehatan Rp 36 triliun. "Ini yang gede-gede yang saya sebut, yang gede-gede aja," kata dia.