Namun ia mengaku Kementerian perdagangan tidak berdaya melawan penyimpangan-penyimpangan tersebut. “Kementerian Perdagangan ada dua pasal, yaitu UU Nomor 7 dan Nomor 8, tetapi cangkokannya itu kurang untuk bisa mendapatkan daripada mafia-mafia dan spekulan-spekulan minyak goreng,” ucapnya.
3. Mafia minyak goreng akan dibongkar pada Senin depan
Sambil menunjukkan kuitansi transaksi minyak goreng senilai Rp 26,9 miliar kepada pimpinan Komisi IV, Lutfi mengatakan pemerintah telah menghimpun data dugaan keterlibatan mafia. Data itu telah diserahkan kepada Bareskrim.
“Saya tidak mau sebutin namanya, tapi kita temukan jumlahnya ribuan ton. Kami sudah serahkan ke pihak Polri sudah mulai ditangkapin, diperiksa,” kata Lutfi. “Hari senin sudah ada calon tersangkanya. Saya serahkan kepada polisi supaya mereka yang putuskan,” kata Lutfi, lagi.
4. Megawati mengomentari ibu-ibu yang berebut dan antre minyak goreng
Di tengah keributan soal minyak goreng, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri ikut mengomentari para ibu yang bingung dengan kelangkaan stok dan fluktuasi harga. Dalam webinar pencegahan stunting, Megawati mengaku heran dengan masyarakat yang berebut dan antre minyak goreng.
Menurut dia, harusnya masyarakat bisa beralih menggunakan metode memasak yang lain jika harga minyak goreng melambung. "Saya tuh sampai ke ngelus dodo, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya itu sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng. Sampai begitu rebutannya," kata Megawati.
Alih-alih memasak menggunakan minyak goreng, Megawati menyarankan agar masyarakat memasak dengan metode kukus, rebus, hingga rujak.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MUTIA YUANTISYA | M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Kepala PPATK: Pemilik Binomo Tak Hanya Satu Entitas dan Berbendera Asing
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.