TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengharapkan pencapaian defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 akan di bawah target 4,85 persen.
"Namun komposisi tersebut masih tergantung pada respons kebijakan, terutama dalam situasi yang sangat tidak menentu dan dinamis ini," ucap Sri Mulyani dalam Bloomberg Asean Business Summit yang dipantau di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2022.
Sebelum kenaikan harga komoditas yang ekstrim, pemerintah sebenarnya berharap defisit fiskal bisa semakin menurun hingga di bawah level tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini, seiring dengan kinerja penerimaan pada tahun 2021 yang sangat kuat.
Dengan demikian, situasi kali ini yang dihantui dengan beberapa risiko global seperti pengetatan kebijakan moneter dunia dan konflik Rusia-Ukraina, akan kembali melebarkan defisit anggaran di atas empat persen.
Sri Mulyani menjelaskan ketegangan ekonomi Indonesia dan respons kebijakan dalam dua setengah tahun terakhir selama pandemi ini untuk menjaga fleksibilitas fiskal.