TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan ada dua hal penting yang terdampak dari truk over dimension over loading atau ODOL, yaitu infrastruktur jalan cepat mengalami kerusakan dan rawan kecelakaan lalu lintas.
"Dari data Kementerian PUPR, secara ekonomi setiap tahun negara dirugikan Rp 43 T akibat harus memperbaiki jalan yang rusak karena truk odol," kata Budi dalam diskusi virtual Selasa, 8 Maret 2022.
Selain itu, kata dia, juga muncul risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan truk ODOL, di mana sebagian besar angkutan barang 74-93 persen melanggar ketentuan.
"Karena itu angkutan barang merupakan penyumbang terbesar kecelakaan setelah sepeda motor," ujarnya.
Kemenhub, saat ini kata dia terus berupaya mewujudkan zero odol dengan berbagai upaya. Upaya itu, antara lain dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa dalam penanganan ODOL tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun perlu partisipasi dan dukungan dari masyarakat.