Bila invasi dilakukan oleh Rusia, AS memperkirakan pusat pemerintahan Rusia bisa tumbang hanya dalam kurun 48 jam. Oleh karena itu beberapa negara seperti Jerman, Perancis, termasuk AS tengah melakukan berbagai usaha untuk menghindari bencana tersebut.
Ahli strategi pasar sebelumnya memperkirakan harga minyak dunia yang telah reli sekitar 20 persen sepanjang tahun ini bakal melampaui level US$ 100 per barel. Sebab, permintaan global akan produk tersebut sangat kuat.
Dengan prediksi bullish itu, para pengelola uang menaikkan posisi beli bersih minyak mentah berjangka AS dan posisi opsi dalam seminggu hingga 1 Februari sebesar 6.616 kontrak menjadi 304.013 kontrak. Hal tersebut disampaikan oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).
Citi Research memperkirakan pasar minyak akan berubah menjadi surplus segera setelah kuartal berikutnya, mengerem reli.
"Lonjakan menuju harga minyak mentah US$ 100 tidak boleh dikesampingkan dalam jangka pendek, tetapi risiko penurunan berlimpah, termasuk kemunduran Omicron pada permintaan, kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dan koreksi pasar keuangan karena bank sentral memerangi inflasi," kata Bjørnar Tonhaugen, kepala pasar minyak Rystad Energy.
BISNIS | ANTARA
Baca: Jika Pemerintah Tak Segera Revisi JHT, KSPI: Buruh Akan Demo Besar-besaran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu