TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina Dwiyana Slamet Riyadi mengusulkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung dilego Rp 150-350 ribu. Harga tiket itu sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Polar Universitas Indonesia (UI).
“Untuk demand forecast, dihitung ada sekitar 31.215 penumpang per hari pada 2023 dan KCIC akan menggunakan skenario konservatif,” ujar Dwiyana dalam rapat bersama Komisi V DPR, Senin, 7 Februari 2022.
Adapun proyek sepur kilat diperkirakan memakan biaya investasi hingga Rp 113,9 triliun. Biaya ini melejit dari perhitungan awal sebesar 84,3 triliun. Total biaya investasi setelah terjadi pembengkakan modal masih dikaji oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dari perhitungan nilai investasi, jumlah penumpang, dan harga tiket, proyek ini diperkirakan akan balik modal setelah 40 tahun. Dwiyana menyebut akan sulit mencapai titik impas di bawah waktu yang diprediksikan lantaran proyek investasi kereta biasanya membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk balik modal.
“Namun ini masih dievaluasi apakah ada revenue stream yang BEP-nya (break event point) bisa lebih kecil dari 40 tahun,” katanya.
KCIC sebagai konsorsium pelaksana proyek memegang konsesi 50 tahun termasuk masa konstruksi dan pengembangan. Proyek jumbo ini ditargetkan memasuki tahap uji coba atau trial run pada November 2022 dan akan beroperasi secara komersial pada 2023.