TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atau Menko Perekonomian Airlangga Hartanto berharap melalui Labour20 (L20), Indonesia dapat memimpin organisasi serikat pekerja kelompok negara-negara G20.
“Saat ini, tentunya diharapkan adalah kita bisa tuntaskan dari kemiskinan maupun dari pengangguran. Pertemuan L20 dalam Presidensi G20 Indonesia juga perlu memberikan hasil nyata bagi negara-negara berkembang lainya dan juga negara-negara tertinggal lainnya,” katanya dalam keterangan rilis, Senin, 31 Januari 2022.
Selan itu, Airlangga berharap Indonesia menjadi undangan dari berbagai lembaga internasional untuk dapat menyepakati terobosan aksi nyata pemulihan dan perlindungan para tenaga kerja.
Menurutnya, L20 harus memperjuangkan manfaat bagi kelompok pekerja rentan seperti kaum perempuan dan penyandang disabilitas.
“Seluruh dunia, tahun ini akan memperhatikan Indonesia. Saya berharap L20 juga mengikuti protokol kesehatan secara disiplin,” kata Menko Airlangga.
Dia menyebutkan bahwa Presidensi G20 pada tahun 2022 ini menjadi momen penting bagi Indonesia memimpin perubahan dunia.
Dalam momen penting ini, salah satu transformasi yang diusung adalah transformasi digital, termasuk transformasi industri menuju industri 4.0, serta transformasi Labour20 (L20) menuju digitalisasi yang menjadi pesan utama.
"Oleh karena itu sangat diharapkan bahwa L20 bisa membuat semacam piloting, contoh soal ataupun lighthouse agar bisa didorong keberhasilan dari transformasi ini dan dari segi retraining reskilling, serta ditambah lagi dari segi kesejahteraan. Tentu ini bisa direplikasi oleh negara lain,” kata Airlangga Hartarto.