TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh perempuan tercatat menempati jajaran direksi badan usaha milik negara atau BUMN hingga akhir 2021. Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir pernah mengatakan bahwa pihaknya ingin meningkatkan porsi kepemimpinan perempuan di perusahaan pelat merah hingga 20 persen pada 2023.
“Kepemimpinan perempuan saat ini masih 11 persen dan saya minta tahun ini (2021) jadi 15 persen. Kemudian pada 2023 meningkat menjadi 20 persen,” ujar Erick Thohir pada April 2021 lalu.
Berikut ini sepuluh perempuan yang berada di lingkaran pejabat perusahaan pelat merah dikutip dari dokumen Kementerian BUMN yang telah dikonfirmasi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, duduk di peringkat ke-27 dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes 2021. Disebut Forbes, Nicke dinilai memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan terbaik bagi perusahaan BUMN tersebut. TEMPO/Tony Hartawan
- Nicke Widyawati
Nicke Widyawati merupakan Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dia diangkat sebagai bos perusahaan minyak negara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SK-97/MBU/04/2018 tertarikh 20 April 2018.
Dikutip dari situs resmi Pertamina, Nicke merupakan lulusan master di bidang hukum bisnis Universitas Padjadjaran 2009 dan sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada 1991. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, Nicke merupakan Direktur SDM untuk perusahaan yang sama. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN (Persero).
- Fetty Kwartawati
Fetty merupakan Direktur Utama PT Sarinah (Persero). Dia diangkat sebagai direktur utama pada 2020 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-247/MBU/07/2020. Sebelum bergabung dengan Sarinah, Fetty merupakan Corporate Secretary & Head of Investor Relation PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAP) sejak 2010. Dia pernah menjadi Wakil Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia.