TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pembangunan infrastruktur ibu kota negara atau IKN baru dapat menjadi titik mula pemulihan ekonomi, pasca Covid-19. Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan anggaran IKN, kata dia, akan tetap sejalan dengan konsolidasi fiskal pascapandemi Covid-19.
"Pemerintah akan memastikan agar pendanaan ini tidak mengganggu penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Januari 2021.
Dia mengatakan pada 2022, Presiden menetapkan bahwa kondisi penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi tetap jadi prioritas. Dalam APBN 2023 nanti adalah pemulihan ekonomi dan konsolidasi APBN.
APBN, kata dia, harus dijaga secara sangat hati-hati sehingga kita bisa menjaga berbagai kebutuhan negara, seperti penanganan covid, pemulihan ekonomi, melindungi secara sosial dan mengantisipasi gejolak global.
"Di sisi lain, ada prioritas nasional seperti pembangunan Ibu Kota Negara. Ini faktor yang akan mendominasi rancangan APBN kita di tahun 2022, dengan mengantisipasi Undang-undang IKN, terutama 2023 dan 2024, seperti untuk Pemilu. Jadi seluruhnya diseimbangkan,” ujarnya.
Adapun salah satu pembiayaan pembangunan infrastruktur IKN baru menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Saat ini, dengan mencermati perkembangan dari SBSN yang sangat cepat baik dari jenis instrumen maupun capaian-capaian yang lain, SBSN sudah bertransformasi dan berkembang menjadi instrumen fiskal yang strategis dan inovatif.