Peran signifikan DKI Jakarta terhadap perekonomian nasional tercermin pada signifikannya konsumsi rumah tangga Jakarta dalam mempengaruhi output wilayah lain, yakni Jawa 21 persen, Bali-Nusa Tenggara 7 persen, Kalimantan 6 persen, Sumatera 5 persen dan Sulawesi-Papua 4 persen.
Di sektor keuangan, DKI Jakarta memagang outstanding kredit sebesar 29 persen dari kredit nasional. Simpanan masyarakat DKI Jakarta mencapai 49 persen dari total simpanan nasional. Kemudian dari sisi sistem pembayaran, khususnya non tunai, sebanyak 40 persen dari total Rp7,361 triliun transaksi bersumber dari Jakarta.
Seiring dengan perbaikan ekonomi dunia dan nasional, penyediaan vaksinasi COVID-19 serta berlanjutnya pembangunan infrastruktur di Jakarta, Bank Indonesia yakin ekonomi Jakarta akan tumbuh membaik dengan kisaran 3,5-4,3 persen pada 2021 dan 5,3-6,1 persen pada 2022.
“Esensinya, Jakarta tentu saja akan menjadi epicentrum dan pendorong ekonomi nasional,” kata Perry.
ANTARA
Baca juga: Bank Indonesia Catat Penyaluran Pembiayaan Perbankan Naik pada November
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.