Aktivitas eksplorasi oleh Premier Oil Tuna BV, anak usaha Harbour Energy Company asal Inggris, ini sebelum diprotes oleh pemerintah Cina karena mengklaim masuk wilayah mereka. Tak hanya melancarkan protes, kapal penjaga pantai Cina juga kerap lalu lalang di sekitar lokasi eksplorasi, bahkan mengelilingi.
Akan tetapi, Bakamla memastikan kegiatan eksplorasi ini tetap berjalan sesuai rencana, dimulai awal Juni dan berakhir November ini. “Kita sudah satu poin menang, dalam tanda kutip, tugas kami dan TNI Angkatan Laut mengawal,” kata Aan.
Meski ada ketegangan di Laut Cina Selatan, Aan membantah kalau Cina adalah ancaman bagi Indonesia. Sebab, kata dia, Indonesia dan Cina selama ini juga punya banyak hubungan yang baik.
Salah satunya Cina juga banyak membantu Indonesia dengan penyaluran vaksin Covid-19. “Ya namanya kita bertetangga, secara umum baik, selama kedaulatan kita ga diganggu, buktinya sekarang selesai eksplorasi minyak,” kata dia.
Aan lalu menyebut ASEAN Coast Guard Forum ini merupakan inisiatif dari Bakamla Indonesia dan direspon dengan baik oleh komandan Bakamla dari lima negara lain. Ia berharap agenda ini bisa terus digelar setiap tahun. “Tahun ini di Indonesia, tahun berikutnya bisa di Malaysia atau Vietnam, silahkan,” kata dia.
Baca Juga: Cerita Bakamla Berhadapan dengan Cina Saat Jaga Blok Minyak di Laut Natuna
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.