Ari menyerahkan kewenangan pergantiannya pada rapat umum pemegang saham yang telah memilihnya sebagai pimpinan utama Pertamina. "Segala macam keputusan pemegang saham saya siap. Melaksanakan tugas lagi saya siap, diberhentikan saya siap. Apa pun keputusan pemegang saham, saya siap," katanya usai bertemu Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di kantor Wakil Presiden, Rabu (7/1).
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono menyatakan kekecewaan terhadap kinerja Direktur Utama Pertamina. Kekecewaan itu terkait kelangkaan bahan bakar minyak jenis premium di beberapa SPBU di berbagai daerah awal tahun ini. ""Saya ini yang memberi mandat pemegang saham jadi yang bisa menarik saya juga pemegang saham. Di perusahaan memang begitu," katanya.
Ari mengatakan dirinya tidak dalam kapasitas menanggapi penilaian Yudhoyono. Namun, Ari menyerahkan segala keputusan terkait jabatannya sebagai direktur utama ke rapat umum pemegang saham. Dia pun enggan menanggapi penilaian BPH Migas soal kinerjanya yang dianggap buruk. "Itu terserah BPH Migas menilai apa. Cuma BPH Migas harus memahami secara mendalam pokok persoalannya," ujarnya..
Hingga kini, Ari tidak tahu rencana rapat umum pemegang saham luar biasa yang mengagendakan pergantian dirinya. Menurut dia, wakil presiden sama sekali tidak membahas soal penggantian dirinya dalam pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar satu jam itu. "Saya tidak tahu (RUPS luar biasa). Saya belum dengar kalau RUPS tahunan memang ada," katanya.
KURNIASIH BUDI