TEMPO.CO, Jakarta - Bencana letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berpotensi memicu kredit macet bagi ratusan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah itu. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang Agus Setiawan dalam rapat virtual pada Kamis malam, 9 Desember 2021.
Agus menyebutkan, berdasarkan pendataan awal, dampak ekonomi akibat bencana Gunung Semeru sangat banyak. Dari hasil komunikasi awal dengan Dinas Koperasi Lumajang tercatat sebanyak 322 UMKM di Kecamatan Candipuro serta sebanyak 100 UMKM di Kecamatan Pronojiwo terdampak letusan Gunung Semeru.
"Ini masih data awal yang kami terima dari Pemkab Lumajang, termasuk dari Kementerian Koperasi. Kami yakin masih banyak UMKM yang terdampak, namun belum tercatat. Oleh karena itu kami masih melakukan pendataan," kata Agus.
Sedangkan pelaku usaha peternakan, tercatat ada kepemilikan sapi sebanyak 300 ekor, kambing 500 ekor, dan unggas sebanyak 1.300 ekor. "Estimasi nilai yang kami data awal, kerugian untuk pelaku usaha peternak yang terdampak letusan Gunung Semeru mencapai Rp 20 miliar," tuturnya.
Kadin Lumajang, kata Agus, akan melakukan advokasi bagi pelaku usaha dan meminta pemerintah untuk memfasilitasi penghapusan pajak, penundaan pembayaran atau pengurangan kredit bagi pelaku usaha. "Kami akan berkirim surat meminta kepada pemerintah terkait hal itu, supaya bisa memberikan opsi terbaik bagi pengusaha atau UMKM yang terdampak Gunung Semeru."
Sementara itu Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto mengatakan Kadin juga akan menyiapkan pendampingan bagi UMKM yang terdampak, dan menjadi komitmen bersama Kadin Indonesia.
Dalam mendata UMKM, termasuk peternak dan petani, kata Adik, diupayakan agar masyarakat bisa bekerja kembali secara normal, termasuk mendorong pemutihan utang di bank dan meminta pembebasan pembayaran PBB.
Pasalnya, menurut dia, banyak pengusaha dan UMKM yang terdampak langsung maupun tidak langsung akibat bencana tersebut. Walhasil, risiko timbul dan akan berpengaruh terhadap proses bisnis.
Adik memaparkan risiko yang timbul usai bencana Gunung Semeru itu di antaranya hilangnya potensi penghasilan, kredit macet, utang pajak, putusnya rantai modal, beban pajak dan retribusi semakin terasa berat, serta pertumbuhan ekonomi terganggu.
ANTARA
Baca: Berstatus PKPU Sementara, Garuda Pastikan Penerbangan Tetap Normal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.