TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memastikan seluruh perangkat di data center aman pasca-insiden kebakaran Gedung Cyber 1 di Jakarta Selatan. Sebelumnya kebakaran terjadi pada Kamis siang, 2 Desember.
“Kalau di APJII sama sekali tidak ada yang rusak perangkatnya yang disebabkan oleh kebakaran kemarin. Tidak ada kebocoran, tidak ada (air) yang masuk di APJII,” ujar Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center APJII Syarif Lumintarjo, Jumat, 2 Desember.
APJII, kata dia, telah mengecek semua perangkat setelah pengguna gedung diizinkan masuk oleh petugas pemadam kebakaran pada Kamis sore. Menurut pantauan APJII, tidak ada satu pun perangkat bermasalah meski sempat mengalami peningkatan temperatur atau high temperature.
Dampak lanjutan dari peningkatan temperatur sudah diantisipasi dengan pemadaman listrik di ruang data center. Adapun peningkatan suhu perangkat ini terjadi lantaran pihak APJII menon-aktifkan penyejuk ruangan (AC) guna mencegah dampak dari menyebarnya asap tebal.
“Di APJII itu ada tiga MCB, dan sudah mulai recover satu per satu. Dinihari pukul 01.00 WIB sudah berangsur normal,” kata Syarif.
Ihwal adanya beberapa aplikasi yang mengalami gangguan saat kebakaran terjadi, Syarif memungkinkan perusahaan bersangkutan melakukan co-location di penyedia data center yang lokasinya terdampak. “Apakah yang bersangkutan down itu melakukan co-location di data center di sebelah APJII yang mengalami impact. Tapi kalau co-location di APJII, kami memastikan tidak ada kerusakan di perangkat,” tutur dia.
Di sisi lain, Syarif juga mengkonfirmasi tidak ada satu pun fasilitas server yang mengalami masalah akibat insiden kebakaran tersebut. Dia melihat seharusnya penyelenggara server tidak hanya memiliki satu titik interkoneksi untuk menghindari problem saat terjadi kondisi-kondisi tertentu.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Cyber 1, Wagub Riza Patria Pastikan Data Pemerintah Aman