Kepala The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pihaknya bakal membahas percepatan pengurangan pembelian obligasi skala besar pada pertemuan kebijakan berikutnya, di tengah ekonomi yang kuat dan ekspektasi bahwa lonjakan inflasi akan bertahan hingga pertengahan tahun depan.
Usai pernyataan itu, harga minyak, terutama minyak mentah berjangka AS, turun bersama indeks-indeks utama saham AS, yang turun lebih dari 1,0 persen. Premi pada kontrak berjangka minyak mentah acuan untuk pemuatan dalam satu bulan di atas kontrak untuk pemuatan dalam waktu enam bulan-metrik yang diawasi ketat oleh pedagang - menyempit secara dramatis pada Selasa, 30 November 2021 kemarin.
Semakin tinggi premi pada kontrak pemuatan bulan depan dibandingkan kontrak pemuatan kemudian, struktur pasar yang dikenal sebagai backwardation, semakin kuat pandangan bahwa pasar mengalami defisit pasokan. Adapun backwardation adalah kondisi pasar di mana harga kontrak berjangka atau berjangka komoditas diperdagangkan di bawah harga spot yang diharapkan pada saat kontrak jatuh tempo.
Backwardation enam bulan Brent menyempit menjadi sekitar US$ 1,5 per barel, terendah sejak Maret. Adapun, backwardation enam bulan WTI turun menjadi sekitar US$1,90 per barel, terendah sejak September.
Hal tersebut juga meningkatkan ekspektasi bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu mereka, bersama-sama disebut OPEC+, akan menunda rencana untuk menambah 400.000 barel per hari (bph) untuk memasok pada Januari.
"Kami pikir grup akan condong ke arah jeda kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan pelepasan stok minyak oleh konsumen minyak utama," kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Adapun tekanan sudah meningkat di dalam OPEC+ untuk mempertimbangkan kembali rencana pasokannya setelah rencana pelepasan cadangan minyak mentah darurat minggu lalu oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara konsumen minyak utama lainnya guna mengatasi kenaikan harga.
Sementara itu, analis OANDA Edward Moya dalam sebuah catatan menyatakan, rilis cadangan minyak strategis global dan pengumuman lusinan negara yang membatasi perjalanan, ditambah OPEC dan sekutunya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan stok minyak. Hal-hal itu yang diperkirakan bakal signifikan mempengaruhi harga minyak mentah.
BISNIS
Baca: Jokowi Sebut Belum Impor Beras Sama Sekali Tahun Ini: Posisi Stok Sangat Baik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.