TEMPO.CO, Jakarta - Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk. Dileep Srivastava menyebutkan perseroan masih akan berfokus membayar utang pada akhir tahun ini. Hal tersebut berbeda dengan rencana sejumlah emiten batu bara lainnya menebar dividen interim yang sebelumnya mencatat kinerja baik akibat lonjakan harga komoditas beberapa waktu lalu.
“Prioritas utama kami saat ini adalah membayar kembali utang, kembali laba, dan memperkuat cadangan. Harapannya, bisa menawarkan prospek kenaikan modal untuk sementara ini,” kata Dileep ketika dihubungi, Senin, 22 November 2021.
Perusahaan berkode saham BUMI itu pada bulan Oktober lalu telah menyelesaikan proses pembayaran utang ke-15 sebesar US$ 78,8 juta untuk pinjaman Tranche A. Pembayaran dilakukan melalui agen fasilitas pada 18 Oktober 2021, yang mewakili pinjaman pokok sebesar US$ 70,7 juta dan bunga sebesar US$ 8,1 juta untuk Tranche A.
Usai pembayaran kuartalan ke-15 ini, artinya perseroan telah membayar keseluruhan sebesar US$ 443,8 juta secara tunai. Rinciannya adalah utang pokok Tranche A sebesar US$ 282,4 juta dan bunga sebesar US$ 161,4 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar.
Adapun sejumlah emiten batu bara yang akan membagikan dividen adalah PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) sebesar Rp 145,28 per saham atau total US$60 juta. Ada juga emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membagikan dividen Rp 1.218 per saham atau total US$ 94,1 juta.