Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan sebelumnya, menyebutkan, keputusan perusahaan membagikan dividen sebelumnya telah mempertimbangkan kondisi arus kas dan pendanaan belanja modal ke depan. "Memang pada kuartal IV/2021 ini, banyak emiten yang mengalami peningkatan performa seperti pertumbuhan pendapatan dan laba bersih," kata Alfred saat dihubungi, Ahad pekan lalu, 21 November 2021.
Selain dari sisi kinerja, menurut dia, emiten juga mempertimbangkan proyeksi realisasi pada 2022 untuk membagikan dividen di akhir tahun ini. Dengan proyeksi-proyeksi realisasi 2022 yang lebih baik, hal itu akan memberikan kelonggaran bagi para emiten membagikan dividen interim dari performa tahun buku 2021.
Adapun laporan keuangan BUMI terakhir pada semester I tahun 2021 menyebutkan pendapatan mencapai US$ 421,86 juta atau sekitar Rp6,13 triliun. Angka itu turun 4,22 persen year on year (yoy) dari US$ 440,44 juta per Juni 2020.
Walau pendapatan turun, laba bruto Bumi Resources tercatat naik menuju US$ 80,13 juta dari US$ 32,64 juta pada semester I/2020. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai US$ 1,89 juta per Juni 2021 atau sekitar Rp 27,48 miliar. Pencapaian laba tersebut berbalik dari rugi bersih US$ 86,1 juta per Juni 2020.
BISNIS
Baca: Skema Turis Asing Masuk Tanpa Karantina, PHRI: Thailand Sedang Menikmati Banget
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.