TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan bekas Perdana Menteri Inggris Tony Blair pada hari ini, Senin, 22 November 2021. Pertemuan itu menindaklanjuti pertemuan di Inggris beberapa waktu lalu.
"Sebagai calon mitra konstruktif bagi Republik Indonesia, diskusi 60 menit rasanya tidak cukup untuk menjelajahi rasa penasaran beliau akan capaian yang sedang dibuat Indonesia saat ini," ujar Luhut dinukil dari keterangan di foto yang diunggah di akun instagram @luhut.pandjaitan, Senin, 22 November 2021.
Dalam pertemuan 60 menit itu, Luhut menceritakan banyak hal yang dikerjakan pemerintah. Misalnya saja mengenai hilirisasi minerba, potensi carbon trading, layanan kesehatan, hingga progres Pembangunan Ibu Kota Negara yang baru.
Luhut berujar Tony Blair memberikan respon positif saat diterangkan bahwa Indonesia memiliki fokus khusus pada pengelolaan kekayaan alam yang akan dilakukan secara seimbang.
"Mendengar tanggapan beliau, dalam hati saya berharap bahwa Mr. Blair akan menyampaikan seluruh kabar baik tentang kemajuan Indonesia kepada Perdana Menteri Inggris saat ini, Boris Johnson yang sempat saya temui juga beberapa minggu yang lalu," tutur Luhut.
Luhut mengaku paham bahwa banyak negara maju terutama di Eropa, belum mengetahui kondisi Indonesia saat ini. Karena itu, ia merasa seringkali muncul pemberitaan atau isu-isu yang tidak sesuai fakta bahkan cenderung diputarbalikkan, khususnya terkait hilirisasi minerba sehingga dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin berusaha mengadu domba baik dari luar maupun dari dalam negeri.