TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Pelabuhan Patimban pada Kamis, 18 November 2021. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pelabuhan menjelang peralihan operator.
"Presiden Jokowi meminta agar Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk selain otomotif, seperti menggerakkan ekonomi UMKM, sektor pertanian, industri kreatif, serta produk lainnya sehingga mampu bersaing di pasar global. Oleh karena itu pelabuhan Patimban ini sangat perlu kita dorong progresnya" katanya dalam keterangan tertulis, Kamis malam, 18 November.
Pelabuhan Patimban sebelumnya dikelola PT Pelindo III (Persero) melalui penugasan oleh Kementerian Perhubungan. Namun mulai Desember, pengelolaannya akan diserahkan kepada PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation.
Adapun Luhut menyebut operasional pelabuhan perlu dievaluasi setelag hampir satu tahun beroperasi. Evaluasi termasuk untuk mengetahui kemajuan pembangunan, seperti penyelesaian akses jalan, kondisi operasional pelabuhan, serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung.
"Di sini saya ingin mendengar progresnya secara langsung bagaimana penyelesaian akses jalan menuju pelabuhan, termasuk konektivitas jalur pantura dan akses jalan tol, kondisi operasional pelabuhan dan besaran muatan, juga ketersediaan sarana prasarana pendukung seperti air, Listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan telekomunikasi," kata Luhut.
Selain melihat akses dan operasional pelabuhan, Luhut melihat ketercapaian tujuan pembangunannya. Pelabuhan itu dibangun untuk mengurangi biaya logistik, mengurangi tingkat kemacetan lalu-lintas di Jakarta dengan pembagian arus kendaraan, juga meningkatkan keselamatan pelayaran termasuk eksplorasi gas.
Luhut mengimbuhkan, Pelabuhan Patimban bakal berperan sebagai stimulator pengembangan wilayah di daerah Subang serta memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.